BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan
suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, kualitas suatu
negara dapat diketahui. Pendidikan mampu menunjukkan maju tidaknya suatu
negara. Tak jarang pendidikan dijadikan sebagai tolok ukur dalam kemajuan suatu
negara. Oleh karena itu, setiap negara berlomba-lomba memajukan bidang
pendidikan untuk memajukan negaranya.
Tiongkok merupakan
suatu negara maju di Asia. Kemajuan negara Tiongkok tersebut dapat dilihat dari
berbagai industri maupun teknologi-teknologi yang ada di negara Tiongkok
tersebut. Tiongkok yang terkenal sebagai negara komunis tersebut mampu menjadi
negara maju, tentunya tak lepas dari upaya pemerintah dalam memajukan
pendidikan.
Tiongkok merupakan Negara yang
sering kita kenal sebagai Negara yang maju akan pendidikannya. Seperti halnya
telah disebutkan dalam sebuah hadits “ carilah ilmu sampai negeri Tiongkok”.
Untuk itu kami akan menjelaskan sedikit mengenai Negara Tiongkok, baik dari
sistem pemerintahan maupun letak geografisnya.
Pendidikan Islam yaitu suatu proses
bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta
didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik . Karena ia merupakan alat
yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup
manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya
untuk memperoleh kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
Dalam hal ini, maka kedayagunaan pendidik sebagai alat pembayaran sangat
bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak menentukan keberhasilan proses pendidikan,
yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem yang paling sederhana
menuju sistem pendidikan Islam yang modern. Dalam perkembangan pendidikan Islam purba, di dalam sejarahnya menunjukan
perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama
tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan. Adapun hal yang menjadi dasar
dan tujuan pendidikan Islam purba tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran Islam dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pendidikan
Islam purba mempunyai sejarah yang panjang dalam pengertian yang seluas-lusnya,
sebab pendidikan Islam seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri. Pada masa
awal perkembangan Islam pendidikan Islam secara formal yang sistematis belum
terselenggra, kerena pendidkan yang berlangsung dapat dikatakan pada umumnya
yang bersifat informal yang ebih berkaitan dengan upaya dakwah Islamiyah
terutama dalam hal yang berkaitan dengan Aqidah.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
- Bagaiman sejarah pendidikan Tiongkok purba?
- Bagaimana sejarah pendidikan Arab Purba?
C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan masalahnya sebagai berikut:
- Mendeskripsikan sejarah pendidikan Tiongkok purba.
- Mendeskripsikan sejarah pendidikan Arab purba.
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat utama penulisan pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut, yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas
kelompok dari mata kuliah Sejarah Pendidikan.
2. Untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang Sejarah Pendidikan
Tiongkok dan Arab pada masa purba.
3. Bagi
peneliti lain, sebagai bahan acuan dan bahan perbandingan dalam penelitian yang
akan sejenis pada masa akan datang.
BAB
II
SEJARAH
PENDIDIKAN TIONGKOK DAN ARAB PADA MASA
PURBA
A. SEJARAH PENDIDIKAN TIONGKOK PURBA
1. Filsafat Pendidikan Tiongkok Purba
Sikap orang Tiongkok yang
mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filosofis orang Tiongkok mengenai
pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Tiongkok berapa
lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Tiongkok yang akan merubah wajah
sistem pendidikan kuno di Tiongkok. Permulaan
pendidikan Tiongkok kuno mencapai puncak dimulai pada Dinasti Han, dimana
ajaran Kung fu Tse kembali lagi diangkat dan diterapkan dalam kehidupan
masyarakat Tiongkok,
Masyarakat
Tiongkok yang menganggap pendidikan sejalan dengan filsafat, bahkan menjadi
alat bagi filsafat, yang mengutamakan etika. Anggapan ini membuat pendidikan di
Tiongkok mengiringi kembalinya popularitas aliran filsafat Kung Fu Tse di dalam
masyarakat Tiongkok.
Dalam
membicarakan mengenai falsafah pendidikan Tiongkok, tidak dapat dijauhkan dari
pembicaraan mengenai ajaran Confusianisme. Seperti yang diutarakan di atas,
bahwa ajaran confusianisme memberikan dasar-dasar dan sumbangan-sumbangan dalam
sistem pendidikan Tiongkok, khususnya pada masa Dinasti Han ini. Dalam ajaran
confusianisme, pendidikan adalah mesin yang mengemudi dunia kebenaran menuntut pendidikan dikejar secara terus menerus sampai
kematian.
Pernyataan-pernyataan
yang dinilai mementingkan pendidikan tersebut dan diperkuat dengan ajaran kong
hu cu yang dianggap sebagai agama bagi masyarakat Tiongkok, dimana masyarakat Tiongkok
sangat kuat dalam memeluk ajaran tersebut, sehingga membuat pendidikan memiliki
sisi yang penting dalam kehidupan masyarakat Tiongkok. anggapan pentingnya
pendidikan tersebut meberikan dampak yang sangat berpengaruh dalam sistem
masyarakat Tiongkok, sehingga segala aspek yang berhubungan dengan pendidikan mendapatkan
tempat-tempat istimewa.
Pada masa
Dinasti Han banyak melahirkan para sarjana-sarjana yang kelak akan memimpin negara dan telah membuat
Dinasti Han sebagai salah satu dinasti yang besar dalam sejarah Tiongkok.
Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh bekas pengikut-pengikut Kung Fu Tse
ini telah melahirkan sebuah golongan yang terkenal dalam sejarah Tiongkok dan
menentukan perjalanan kekuasaan Dinasti Han, yaitu Kaum Gentry.
Kaum
gentry merupakan suatu komunitas orang-orang terpelajar yang telah menempuh
pendidikan dan sistem ujian negara. Kaum terpelajar ini ditempa dengan
pendidikan yang cukup keras dan sistem ujian negara yang cukup ketat. Pada masa
Dinasti Han kaum gentry mendapatkan tempat yang terhormat disamping keluarga
kerajaan dan para bangsawan.
Ajaran yang digunakan dalam pendidikan Tiongkok,
yaitu:
v
Konfusius
(Kong Hu Cu)
Konfusius adalah seorang ahli etika (etik: filsafat/kesusilaan, ilmu
kesusilaan, ilmu tentang baik buruk), mengajarkan hal-hal yang praktis dalam
kehidupan sehari-hari. Ajarannya dapat dipahami semua orang dan tidak sulit.
Menurutnya manusia harus bertindak
sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Masing-masing harus mengenal tempat
dalam lingkungannya dan dengan penuh kesadaran menjalankan tugasnya
masing-masing sebaiknya-baiknya (baik sebagai raja, tentara, pegawai, guru, dan
sebagainya). Yang lebih tinggi derajatnya harus memegang teguh Yen (dapat
meraba hati orang yang derajatnya lebih rendah dengan rasa kemanusiaan dan
kasih saying).
Rasa hormat dan memuliakan (
Hiao) adalah kebijakan hidup yang tertinggi nilainya. Hiao juga mengatur
hubungan kekeluargaan antara anak dan orang tua, pegawai dengan raja, seorang
sahabat kepada teman, adik terhadap kakak dan sebagainya. Dengan jalan demikian
maka Negara akan aman dan damai, terhindar dari bencana karena setiap orang
memahami tugasnya masing-masing.
Konfusius juga mengajarkan
dalam segala hal manusia harus berpedoman pada peraturan yang telah disusun
oleh nenek moyang. Leluhurlah yang dijadikan teladan. Tradisi menguasai
pandangan hidup mereka. Itulah sebabnya maka penganut-penganut ajaran konfusius
tidak memandang ke depan akan tetapi menoleh ke belakang ke alam yang telah
mampu melahirkan sejarah mereka.
Konfusius berhasil
mengumpulkan beberapa kesustraan Tiongkok yang disusun menjadi 4 jilid:
- Buku tentang sejarah,
- Buku yang berisi tentang syair-syair,
- Buku tentang upacara-upacara, yang merupakan cermin kesusilaan,
- Buku tentang metamorfosa.
v
Ajaran Lao
Tse
Ajaran
Lao Tzu, lebih dikenal dengan sebutan Taoisme, yakni suatu paham spiritual yang
lahir di Tiongkok dan telah mengalami berbagai perkembangan selama ribuan
tahun. Taoisme dikembangkan oleh Lao Tzu dengan kitab utamanya yang disebut Tao
Te Ching yakni kitab tentang Jalan Kebenaran. Kitab ini merupakan suatu buku spiritual
singkat yang sangat rumit dan hanya terdiri dari 5.250 huruf. Penulisan Tao Te
Ching sendiri menurut kisahnya berawal ketika pada usia tuanya Lao Tzu
meninggalkan negara Chu dan hendak hidup bertapa. Dalam perjalanannya, ia
dihentikan di pintu gerbang Hsien Ku oleh seorang penjaga yang bernama Yin Hsi,
di perbatasan negara Chin. Yin Hsi mengenali Lao Tzu sebagai seorang Yang Suci,
lalu ia memintanya untuk menuliskan kebijaksanaannya dalam suatu kitab. Lao Tzu
menyanggupi dan selang tiga hari kemudian, ia berhasil menyelesaikannya.
2.
Sistem
Pendidikan Tiongkok Purba
Kebudayaan Tiongkok
berkembang sendiri tanpa adanya pengaruh dari kebudayaan luar. Masuknya unsur-unsur
kebudayaan asing tidak mengurangi keaslian kebudayaan Tiongkok. Dengan begitu
pendidikan dan pengajaran mempunyai ciri-ciri
khas, yang tidak menunjukkan persamaan dengan ciri-ciri pendidikan di
Negara-negara Timur lainnya. Pendidikan anak-anak merupakan pendidikan bagi
keluarga dan bagi Negara. Tujuan pendidikan dan cita-cita hidup di Tiongkok adalah
Lao Tse dan Konfusius.
Ciri-ciri pendidikan di Tiongkok
masa purba di antaranya adalah:
- Pendidikan tidak dihubungkan dengan agama, tetapi dengan tradisi dan kehidupan praktis.
- Penyelengaraan pendidikan adalah negara dan keluarga.
- Tujuan pendidikan adalah mendidik orang yang berhati mulia dan menghormati sesama.
Penyelengaraan pendidikan :
- Pendidikan di rumah: diselenggarakan sebelum anak masuk sekolah mulai umur 6 tahun, mereka menerima pelajaran dari guru yang sengaja didatangai di rumah (biasanya untuk kalangan pegawai tinggi dan bangsawan). Pelajaran yang diberikan: berhitung permulaan dan ilmu hitung.
- Pendidkan di sekolah: setelah anak-anakn 10 tahun mulai dikirim ke sekolah pelajaran yang diberikan , berhitung, membaca, menulis, musik, dan menari. Yang diutamakan adalah pelajaran menulis.
- Pendidikan untuk pegawai: setiap orang kemungkinan menduduki jabatan tinggi. Untuk menjadi pegawai harus menempuh ujian dulu. Para pegawai setiap 3 tahun sekali wajib menempuh ulangan, juga untuk kenaikan pangkat ujian ulangan harus ditempuh terlebih dahulu.
Pendidikan saat itu masih diperuntukkan bagi keluarga
bangsawan, karena untuk mendapatkan pendidikan membutuhkan biaya yang sangat
mahal.
Sistem pendidikan saat itu dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu
:
a)
Infant School (Shu)
Tingkat pendidikan ini diperuntukkan
bagi mereka yang berusia dibawah 7 tahun dan masih merupakan keluarga
bangsawan.
Dalam tingkatan pendidikan ini
anak-anak diajarkan tentang pengetahuan praktis terutama untuk menjalankan
kehidupan mereka sehari-hari, seperti bagaimana cara makan, berbicara,
berhitung dan sebagainya.
b) Lower
School (Hsiao Hsueh)
Umumnya peserta didik pada tingkatan
ini adalah anak laki-laki yang berusia antara 8 sampai 15 tahun. Kurikulum yang
terdapat pada tingkatan ini adalah sebagai berikut :
ü Pendidikan Moral, diajarkan
bagaimana cara berprilaku yang benar sebagai seorang bangsawan. Membersihkan
dan menyapu lantai, bagimana menjawab dan merespon pertanyaan, bagimana menjadi
pendengar yang baik.
ü Pendidikan Intelektual, termasuk
didalamnya bagaimana cara membaca, menyanyi, menulis dan matematika.
ü Pendidikan Fisik, termasuk
didalamnya menari, bercocok tanam, menunggang kuda, mengendarai kereta kuda,
dan panahan.
c)
Higher School (Ta Hsueh)
Peserta didik pada tingkatan ini
umumnya laki-laki yang berusia 16 hingga 24 tahun. Peserta didik pada tingkatan
ini dibagi lagi menjadi dua yaitu anak-anak dari kerajaan disebut P’i Yin dan anak-anak bangsawan yang
berasal dari penguasa-penguasa daerah disebut P’an Kung. Pada tingkatan ini diajarkan beberapa hal,
diantaranya :
ü Pendidikan Moral, didalamnya
diajarkan bagaimana cara berfikir yang benar dan tulus, tujuannya adalah untuk
pengendalian diri dan menjaga kepribadian bangsawan.
ü Pendidikan Intelektual, mempelajari
enam disiplin kesenian, serta meningkatkan beberapa hal yang diperlukan dalam
bertingkah laku, pengetahuan dan keterampilan lanjutan terutama untuk menggali
dan memperluas pengetahuan yang telah mereka peroleh.
ü Pendidikan Fisik, materi yang
diajarkan adalah materi yang diajarkan pada tingkat Hsiao Hsueh hanya tingkatannya lebih lanjut.
Bagi masyarakat Tiongkok saat itu kedudukan seorang guru
adalah sebagai perwakilan dan utusan Tuhan yang membawa keinginan Tuhan dan
membawa kembali manusia kepangkuan Tuhan. Ada 3 nilai penting dalam kehidupan
masyarakat Tiongkok, yaitu Orang tua yang melahirkan kita, Guru yang
mengajarkan kita dan Raja yang memberi kita makan. Jadi jelaslah kedudukan guru
sangat dihormati dan diagungkan.
B. SEJARAH PENDIDIKAN ARAB PURBA
1. Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat pendidkan Islam
biasa diartikan bahwa suatu kajian yang dilakukan secara filosofis dan mendalam
mengenai berbagai persoalan yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang
didasarkan atau bersumber dari Al-Quran sebagi hukum primer, sunnah nabi dan
keteranagn para ahli sebagai sumber hukum Islam sekunder. Sehingga filsafat
dalam pengertian ini berbeda dengan filasafat yang bercorak liberal dan tanpa
batas etika karena selalu saja dibatasi dengan Al-Quran dan Sunnah.
Periodisasi
Islam Purba adalah sebagai berikut:
a) Zaman Pembinaan Awal
Ø Zaman Rasul dan sahabat-sahabat yaitu
antara 571 M dan 661 M
Ø Zaman Kerajaan Umaiyah, yaitu antara
661 M sampai 705 M
Ciri-ciri utama pendidikan Islam pada zaman awalan ini
adalah:
·
Pendidikan Islam murni berdasarkan Alquran dan Hadis
·
Bertujuan meneguhkan dasar-dasar agama baru
·
Pada prinsipnya berdasar pada ilmu-ilmu Alquran/naqliyah
·
Menggunakan bahan tertulis sebagai alat komunikasi
·
Membuka peluang untuk mempelajari bahan asing
·
Menggunakan Kuttab, mesjid dan perpustakaan sebagai pusat
pendidikan.
b)
Zaman Keemasan
Ø Di Timur, bermula dengan berdirinya
kerajaan Abbasiyah di Baghdad (750 M-1258 M)
Ø Di Barat, bermula pada tahun 711 M,
dan berakhir dengan jatuhnya Granada pada tahun 1492 M. Kerajaan Islam terakhir
di Spanyol.
c)
Zaman Kemerosotan
Bermula dengan berdirinya kerajaan
Usmaniyah pada tahun 1517 M, sampai tahun 1917 M, yaitu kalahnya Turki pada
perang dunia pertama dan bebasnya negara-negara Arab dari kerajaan Utsmaniyah
dengan kerjasama penjajah penjajah Inggris, Perancis dan Misionary Kristen.
d)
Zaman Baru
Zaman Baru yaitu semenjak permulaan abad kedua puluh sampai
sekarang.
2. Sistem
Pendidikan Islam Purba
Sejak
tahun 1953, Islam purba di Arab Saudi telah melancarkan usaha
pendidikan. Pendidikan dilaksanakan secara cuma-cuma bagi semua penduduk,
seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah. Sistem Pendidikan Islam purba di Arab
Saudi memisahkan antara anak laki-laki dan anak perempuan sesuai dengan syariat
islam. Secara umum sistem pendidikan dibagi 3 bagian utama yaitu :
Ø Pendidikan umum
untuk anak laki-laki
Ø Pendidikan umum
untuk anak perempuan
Ø Pendidikan
Islam tradisional untuk anak laki-laki
Pendidikan umum
untuk anak laki-laki dan anak perempuan berada dibawah Yurisdiksi Presidensi
Umum untuk Girls Pendidikan. Kedua jenis pendidikan tersebut mengikuti
kurikulum yang sama dan mengambil ujian tahunan yang sama.
Pendidikan
islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk membentuk calon-calon anggota
dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah islam tradisional juga sebagian menggunakan
kurikulum pendidikan umum, tetapi fokusnya pada studi islam dan bahasa arab.
Untuk pendidikan agama, dilakukan dibawah supervisi dari Universitas Islam Imam
Saud (Riyadh) dan Universitas Islam Madinah (Madinah).
Sebagian besar kurikulum baru dikhususkan
untuk agama. Secara khusus, menghafal Al-Quran, penafsiran dan pemahaman dari
Quran (Tafsir) dan penerapan
tradisi Islam untuk kehidupan sehari-hari. Agama adalah juga belajar di tingkat
universitas di samping mata pelajaran lain, dan diwajibkan bagi semua siswa. Ada juga dua universitas Islam
(disebutkan di atas) yang berfokus terutama pada pelajaran agama.
Pendidikan umum dibagi menjadi 4
bagian yaitu :
1) Pra-Pendidikan Dasar
Pra-
Pendidikan Dasar ini sama dengan Pendidikan Taman Kanak-Kanak dari usia 4 – 5
tahun pendidikan ini ditawarkan secara gratis dan bersifat sukarela. Program
yang akan diberikan pada pendidikan ini adalah program pedagogis, dan tidak
terorganisir untuk mempersiapkan diri masuk sekolah.
2) Pendidikan Dasar (PRIMARY EDUCATION)
ü Sekolah Dasar
Pada
Pendidikan Dasar anak-anak mulai masuk sekolah pada usia 6 – 11 Tahun
Pendidikan dasar di Arab Saudi berlangsung selama enam tahun. Anak-anak harus
lulus ujian pada akhir kelas 6 dari sekolah dasar dan memperoleh Sertifikat
Pendidikan Dasar Umum, untuk memenuhi persyaratan untuk sekolah menengah.
Kurikulum atau mata pelajaran yang ada di pendidikan dasar adalah sebagai
berikut : Bahasa Arab, Pendidikan seni, Geografi, Sejarah, Ekonomi rumah (untuk
anak perempuan ), Matematika, Pendidikan Jasmani (untuk anak laki-laki), Studi
islam dan Sain. Sertifikat: shahadat
Al Madaaris Al Ibtidaa'iyyah (Umum Elementary School Certificate).
ü Sekolah Menengah
Pada
Pendidikan Menengah anak-anak mulai masuk sekolah pada usia 12 – 14 tahun.
Pendidikan menengah di Arab Saudi berlangsung selama tiga tahun dan ini adalah
tahap akhir dari pendidikan menengah. Kurikulum yang ada di pendidikan
menengah adalah sebagai berikut: Bahasa Arab, Pendidikan seni,
Geografi, Sejarah, Ekonomi rumah (untuk anak
perempuan), Matematika, Pendidikan Jasmani (untuk anak laki-laki), Studi
Islam dan Sain dan bahasa tambahannya adalah bahasa Inggris.
Sertifikat:
shahadat Al-Kafa'at Al-Mutawassita
(Intermediate School Certificate).
ü Pendidikan Menengah
Pada
Pendidikan Sekunder anak-anak mulai masuk sekolah pada usia 15 – 17 tahun.
Pendidikan Sekunder ini menawarkan 3 program yaitu Pendidikan
Menengah Umum,Pendidikan Menengah Agama, Pendidikan Menengah Teknik.
ü Perguruan Tinggi
Pendidikan
ini disediakan oleh 7 universitas, beberapa perguruan tinggi untuk perempuan.
Beroperasi dibawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan Tinggi. Universitas Islam
Madinah dikelola oleh Dewan menteri.
Seperti dinyatakan sebelumnya
Perguruan Tinggi di Arab Saudi menawarkan dua jenis pendidikan yaitu Islam
tradisional dan berorientasi Barat. Universitas Islam Madinah dan Imam Muhammad bin Saud
Universitas Islam focus pada hukum Islam, studi Al-Quran, Bahasa Arab dan
ilmu-ilmu social. Akses ke lembaga-lembaga pendidikan tinggi didasarkan pada
hasil Pendidikan Menengah Umum. Masing-masing fakultas dapat menyelenggarakan
ujian masuk sendiri. Untuk mencapai gelar S.1 memerlukan waktu 4 tahun
kecuali jurusan Farmasi dan kedokteran memerlukan waktu 5 tahun karena di
tambah dengan pelatihan klinis, teknik dan Kedokteran hewan.
Untuk program Pascasarjana
memerlukan waktu 2 tahun, Gelar master diberikan dalam bidang ekonomi, bisnis
dan administrasi public, akuntasi, teknik, seni dan humaniora, ilmu kelautan,
ilmu bumi, meteorology, lingkungan dan lahan kering ilmu pertanian, hukum
islam.
Untuk gelar doktor memerlukan waktu
3 tahun setelah gelar master calon harus menyerahkan Disertasi
berdasarkan penelitian mandiri. Bidang-bidang yang ditawarkan adalah hukum
Islam, Bahasa arab dan studi Islam , Ilmu-Ilmu sosial, Islam propagasi,
Komunikasi dan Orientalisme.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan pendidikan semakin hari
semakin maju hal itu tidak terlepas dari sejarah pendidikan di masa lalu. Jadi
peranan kita sangat penting untuk mempelajari sejarah pendidikan
apalagi kita sebagai generasi penerus jangan sampai melupakan sejarah.
Kita sebagai orang Islam dan menuntut ilmu di Kampus tentunya harus paham
akan sejarah pendidikan di masa lalu. Hal ini perlu agar kita mampu
menganalisa dan mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang pernah terjadi.
B. SARAN
Adapun saran yang bisa penulis berikan
1. Kepada semua pembaca
bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap bisa
meluruskannya.
2. Untuk supaya bisa
membaca kembali literatur-literatur yang berkenaan dengan pembahasan ini
sehingga diharapkan akan bisa lebih menyempurnakan kembali pembahasan materi
dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Pasaribu,
Saut. 2008. Sejarah Kebudayaan Dunia. Pustaka Horizona: Magelang.
Ø Farndon, John. 2005. Sejarah Dunia Untuk Anak
Pintar. Platinum: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar